Komodo, I am coming (Day two)



Ini adalah perjalanan hari kedua saya mengunjungi Labuan Bajo. Dan rute hari kedua saya hari ini adalah mengunjungi Pulau Komodo, Pulau yang kini masuk menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia baru (New 7Wonders Nature). Selain itu pulau ini juga termasuk dalam Taman Nasional Komodo.

Disebut Komodo, karena memang di Pulau ini hidup dan berkembang hewan Komodo, dari wikipedia juga menyebutkan bahwa  hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Tambahan informasi bahwa Pulau Komodo juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau RincaPulau Padar dan Gili Motang
Selfie aman dengan si kadal besar dibantu Bapak ranger

Saya juga mengutip Sejarahnya dari wikipedia,

Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com.Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan AmazonTeluk HalongAir Terjun IguazuPulau JejuSungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain[1]Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak [2]. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Komodo).
Jadi inilah perjalan pertama saya mengunjungi salah satu dari 7 keajaiban dunia baru (do'akan next target bisa mengunjungi Pulau Jeju di Korea, amiin). Jika di dalam pesawat dari Bali menuju Labuan Bajo saya langsung berasa jatuh cinta. Sedangkan saat di Taman nasional Komodo ini kata bertama adalah "WOW", rasanya terharu dan tidak percaya, ada ya tempat seindah ini dan ini di INDONESIA, sekali lagi ini di INDONESIA.Dan di dalam hati, kalau orang lain ceritanya jalan-jalan ke luar negeri, saya bangga jalan-jalan di INDONESIA, dan akan kusiarkan pada seluruh dunia bahwa negeriku itu cantik (hahahahah,,, ngelantur mode on). 

Suatu pagi di Pelabuhan Labuan Bajo
Sebelum memulai cerita perjalan kami di Komodo, saya akan menunjukkan foto saya yang berhasil selfie dengan kadal besar ini, tapi tenang ini bukan selfie yang berbahaya karena saya sudah minta ijin kepada ranger(guide Komodo) untuk berfoto selfie, dan beginilah hasilnya.

Perjalanan kami dimulai dari jam 5 pagi. Dari sebelum matahari terbit, kapal kami sudah di menunggu di dermaga labuan bajo. Saat kami tiba di pelabuhan, suasana masih sepi sekali, hampir tidak ada orang sama sekali sepertinya. Kemudian kami mengubungi bapak kapal, yang sudah kami pesan untuk tahu dimana lokasinya, sekedar info untuk kapal kami sudah pesan seharga 3.500.000 untuk seharian, sudah termasuk makan siang dan snack serta alat untuk snorkeling (trip kali ini kita mengambil trip snorkeling, padahal diving juga, tersedia). Setelah berbincang sebentar dengan Bapak kapal, kapal pun diberangkatkan. Hari ini masih dingi sekali, bulan pun masih tampak terlihat. Kapal kami menembus kegelapan, meningalkan labuan bajo. 
Bulan pun masih nampak di pagi itu
Matahari dari timur mulai menampakkan cahanyanya dikit demi sedikit memancarkan semburat cahaya yang aduhai. Betapa cantiknya ciptaan engkau Ya Allah.
Cahaya dari timur
pagi itu
Hangatnya cahaya matahari

Bercerita, berbagi, dan kopi, just like holiday hihihi
Kapal kami terus melaju, berjalan terus diantara pulau-pulau yang berpenghuni ataupun tidak berpenghuni. Sambil menikmati pagi, kami ngobrol dan sambil minum hangatnya kopi, yang juga sudah dipersiapkan di kapal.

Kapal kami
Matahari terus naik, cahaya semakin memperlihatkan indahnya pemandangan di depan kami. Sungguh tak percaya, kami bisa sampai disini. Seorang gadis desa yang dulu hanya bisa bermimpi dan berangan-angan. Mulai dari situ kemudian aku terus berjanji, mungkin aku akan terus bermimpi dan terus berusaha pula untuk mewujudkannya, siapa tahu yang diatas mewujudkannya, thank's god.
Selamat datang di Taman Nasional Komodo
Wefie dulu kitahhh...
Terlihat juga kapal yang lalu lalang. Mereka juga rata-rata adalah kapal yang membawa wisatawan. FYI, selain ada paket kapal sehari, di labuan bajo juga menawarkan paket-paket seperti  tinggal di kapal atau dikenal live on board. Harganya pun bermacam-macam, tergantung lama tinggal dan jenis kapal yang digunakan. Kebanyakan wisatawannnya adalah wisatawan asing, jarang yang lokal. Dan para pelakunya wisatanya, sepertinya banyak orang asing juga (itu baru dugaan saya) seperti yang terjadi di Gili Terawangan Lombok,  pemilik dive center kebanyakan adalah orang asing. sampai master dive nya pun adalah orang asing, jadi saya yang orang asli Indonesia dan menyelam di wilayah Indonesia dipandu oleh orang asing, pada saat itu guidenya adalah orang Perancis, ditambah lagi hanya saya dan bos saya yang penyelam lokal, sedangkan yang lain adalah wisatawan asing. Menurut cerita dari teman saya yang kebetulan punya usaha disana, jarang wisatawan lokal yang menyelam. Tunggu cerita saya di lain waktu tentang perjalanan saya ke Gili Trawangan Lombok.




        
Dermaga Pulau Komodo
Setelah perjalan hampir 1,5 jam  - 2  jam, tibalah kami di dermaga   pulau komodo. Hari sangat cerah  pada saat itu, dan cocok sekali untuk jalan-jalan.  Waktunya kita mengeplore Pulau Komodo.
Gerbang Menunu Taman Nasional Komodo
Pulau komodo adalah salah satu pulau utama yang termasuk dalam Taman Nasional Komodo, seperti yang saya ceritakan di atas, Taman Nasional Komodo terdiri dari beberapa pulau yang termasuk dalam kawasannya. Untuk masuk ke Taman Nasional Komodo kita harus masuk lapor diri, kemudian membayar uang masuk, pada waktu itu tidak salah kita membayar sebesar IDR 300.000 an untuk 6 orang. Pembayaran ini sudah mencakup retribusi masuk kawasan dan juga guide 2 orang. Guide di Taman Nasional Komodo disebut dengan para Ranger, yang kemudian akan menjelaskan mengenai komodonya sendiri, tempat menemukannya dan juga rute perjalanan.
Tempat pendaftaran
Peta jalur perjalanan
Ranger kemudian menjelaskan tentang track untuk rute perjalanan mengelilingi Pulau Komodo ini. Adventure track untuk rute panjang, jadi para wisatawan akan benar-benar diajak keliling Pulau tentu saya jalur untuk bertemu dengan komodo. Medium track jalur yang lebih pendek daripada adventure track, dan yang terakhir adalah Short track yang lebih pendek lagi. Dan sebenarnya ada satu lagi yaitu jalur cepat yang hanya fokus untuk menemukan komodo dan mengunjungi bukit yang tidak begitu tinggi. Dan itulah kami, mengambil jalur tercepat karena keterbatasan waktu kami.
Sejarah putri naga
walking trails
Setelah beberapa menit berjalan, kami sudah menemukan komodo yang sedang menunggu mangasanya. Kemudian rangernya memberikan pengarahan untuk tetap diam, dan jangan bergerak, agar si kadal besar ini tidak pergi ataupun menyerang kita, perlu diketaui juga komodo adalah binatang buas yang sangat cepat dalam menangkap mangsa. Dan yang paling berbahaya dari binatang ini adalah air liurnya, air liurnya mengandung bakteri (lupa namanya apa). Jadi ketika mereka menangkap mangsa, seperti rusa, tidak langsung dimakan, tapi dibiarkan berapa lama, kemudian baru dimakan bersama, jadi mereka makan bangkai yang sudah mati, mungkin dari situlah sumber bakteri beracunnya. Dan mereka makan beberapa hari sekali, tidak setiap hari makan. 

Jadi atas arahan ranger, kitapun bisa berfoto ataupun berselfie seperti yang saya lakukan. Jadi harus selalu mendengarkan ranger ya, agar kita aman dalam berwisata alam seperti ini. Tambahan lagi ranger disini adalah orang asli yang tinggal di sekitar pulau, dan sudah mendapatkan pelatihan dari Taman Nasional Komodo untuk menjadi Guide. Jadi dijamin guidenya adalah guide profesional.

Ranger dan komodo
Komodo
Berfoto ria dengan kadal besar

Karena kami sudah bertemu dengan beberapa komodo (hampir 5 ekor). Perjalanan dilanjutkan menuju Bukit Fregata, masih dipandu oleh 2 orang ranger. Bukit ini adalah salah satu bukit di Pulau Komodo yang tidak begitu terjal, masih ada bukit yang tertinggi yang bisa dicoba. Di Pulau Komodo ini juga disediakan sebuah guest house yang bisa disewa pengunjung yang ingin merasakan tidur dengan para komodo, dibandrol degan harga 400.000/malam bisa untuk 2 orang.


Pemandangan dari atas bukit fregata



Foto Komodo Lovers Team
Setelah puas berfoto-foto, kemudian kita menuruni bukit kembali. Kemudian ngobrol sebentar dengan para rangers, dan kita juga memberi tips untuk mereka jika pelayanannya puas. Alhamdulillah kita mendapat rangers yang baik dan pelayanannya juga memuaskan.

Sampai disini postingan untuk Pulau Komodo, perjalanan dilanjutkan menuju Pink Beach di next chapter (sebenarnya masih pada hari yang sama), tetapai karena fotonya terlalu banyak jika dijadikan satu. Sehingga saya membuatnya per lokasi saja. Selamat malam dan happy weekend. (14 Agustus 2016) #latepost


Salam dari Pulau Komodo

Komentar