Jepang dan Korea dalam 14 hari (1)


Hiii buddy, kali ini pengen cerita sedikit tentang perjalannku kemaren ke Jepang dan Korea selama 14 hari. Dan kali ini yang beda adalah kami tidak menggunakan koper, tapi hanya rangselan ajah, carrier broh biar kek anak gunung gitu ceritanya,

Day 1 (Rabu, 8 November 2017)

Yupp.. hari yang ditunggu sudah tiba akhirnya, sepenjang hari ini ceritanya hanya seputar di jalan saja, kami akan menempuh beda kota, beda negara, beda bahasa, beda pulau dan tentu saja beda suku dalam satu hari ini yaitu :

Bogor - Jakarta - Kuala Lumpur - Haneda

Seperti perjalanan yang sebelum sebelumnya, tidak usah berekspektasi, nikmati dan jalani saja. Kalau memang tidak menyenangkan, seperti itulah sebuah proses kehidupan, orang tidak akan bahagia atau sedih terus. Hahahaha,,, kembali ke cerita perjalanan kami.

Teman perjalanan saya kali ini yaitu Ulin dan Yustin, perjalanan dimulai dari Bogor sekitar pukul 03.00 dini hari. Awalnya Ulin akan menginap di tempat kami tetapi karena masih banyaknya kerjaan yang harus dia selesaikan sebelum ditinggal liburan, akhirnya dia memutuskan tidak ke kosan hanya janjian di DAMRI saja.

Tiba di bandara, sekitar pukul 04.30 pagi, counter check in Air Asia sudah ramai sebenarnya, ramai sekali malah tidak berasa hari itu masih pagi. Ketika sudah mengantri, ternyata pesawat kami belum bisa check in, disarankan untuk kembali lagi nanti jam 06.00. Ya sudah kami memutuskan untuk cari sarapan saja.

Waktu berlalu cepat, sambil sarapan saya juga sempatkan membalas beberapa email, sambil Ulin juga melaksanakan sholat subuh, saat itu saya dan yustin sedang tidak sholat. Tepat jam 06.00 kami menuju tempat check in, dan sudah dibuka.

Karena kami memburu pesawat low cost, kami memang tidak membali bagasai banyak, hanya 25 kg untuk kami bertiga, jreng-jreng ketiga ransel kami beratnya hampir 30 kg, dan karena kelebihan bagasi tersebut kami harus menambah sekitar 800 ribuan, gilakkk saya langsung bilang ke Masnya, dan ternyata memang dihitungnya kelebihan berat 1 kg kena cash sebesar 300 ribu, haishhh mahalnyo sambil geleng-geleng kepala. Daripada menambah, akhirnya Ulin berinisiatif mengeluarkan barangnya sebagian, agar beratnya pas 25 kg.

Urusan check in sudah beres, lanjut untuk proses imigrasi. Tidak seperti perjalanan yang lain, alhamdulillah urusan dengan imigrasi berjalan lancar, tidak ada ditanyakn mana tiket pulang, berapa hari disana, ngapain, sama siapa atau pertanyaan pertanyaan ribetnya. Si Bapak imigrasi pagi ini hanya mengecap paspor kemudian diserahkan kembali kepada saya. Mungkin si bapak sudah melihat lumayan banyak cap di paspor saya (hwkwkwkwkkw). Untuk urusan X-ray juga tidak ada masalah, semua berjalan lancar.

08.15 WIB boarding time, kemudian masuk pesawat dan semua berjalan normal, tidak ada keterlambatan, dan saya duduk langsung tertidur. Tiba-tiba waktu menunjukan pukul 11.00 WITA, sebentar lagi pesawat akan mendarat.

KLIA 2, waktu menunjukkan pukul 11.30 WITA. Ini adalah kali pertama saya di bandara yang sepertinya hanya dikhususkan untuk maskapai Air Asia saja, karena dulu saya pernah ke Kuala Lumpur tapi mendarat di KLIA 1.

Setelah keluar dari pesawat, kemudian melewati X-ray dan lapor diri ke maskapai untuk kepindahan pesawat atau transit, ternyata tidak perlu dicap kami disarankan ke petugas untuk langsung menuju ke lantai 2 untuk keberangkatan internasional, semua petunjuk arahnya jelas sehingga tidak terlalu membingungkan.

Tapi ketika di lantai 2, kami cukup bingung sebenarnya, dimana tempat food court nya, kami sudah kelaparan sekali walaupun pagi-pagi sekali sudah sarapan tadi. Setelah berputar-putar dan coba-coba browsing tapi tidak menemukan titik temu, Ya sudah seperti biasa kami gunakan insting, ya udah jalan saja dulu nanti juga ketemu, eh ternyata bener kami menemukan petunjuk arah "hungry" dengan anak panah menuju tempat yang kami tuju. Ternyata insting kami tepat.

Lanjut berburu makanan, enaknya makan apa, sebenarnya saya sudah merencanakan membeli nasi lemak dan teh tarik ketika di Malaysia, karena rasanya tidak tergantikan, ketika di Indonesia rasantya berbeda menurut saya. Tapi sayang yang saya cari tidak ada, atau mungkin saya malas mencari sepertinya. Ya sudah saya akhirnya pesan "healthy food" dari The Chicken Rice Soup, kenapa disebut sehat karena ternayata paket makanan yang saya pesan semuanya direbus atau bahasa kerennya di steam.

Tidak puas dengan makan itu saya ternyata masih lapar, bukan lapar sech, pengen makan yang manis atau dessert. Sehingga saya coba berputar-putar, dari awalnya saya sebenarnya sudah tertarik dengan donat yang kelihatannya enak, ya sudah saya beli akhirnya, tapi ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi saya, bentuknya sech menarik tapi rasanya gak enak,, hikss, donatnya keras, kalo kata Yustin, donatnya seperti donat di warung kecil. Tapi kalo menurut saya enakan yang di warung kecil (hihihihih).

Setelah ngobrol-ngobrol bentar, kemudian saya ingin ke toilet, di tengah perjalanan saya melihat ada minuman yang menarik sepertinya, seperti teh tarik keinginan saya, setelah dari toilet saya lihat dulu menunya, kemudian ambil dompet dan memutuskan untuk mengobati rasa penasaran saya.

Ketika dalam antrian, masih di gerai "Toast box" saya mencoba mengintip menu dan harga agar sesuai dengan kantong saya, dan enaknya saya pesen apa yah, saya melihat kopi susu yang sepertinya menarik tapi itu namanya apa, ketika giliran saya, awalnya saya bingung antara "Kopi O" atau "Kopi C", akhrinya saya tanyakan kalo "Kopi C" itu apakah KOPI SUSU? dan si mbak menjawab Kopi C itu adalah Kopi, Creamer dan Gula bukan susu. Jadi bapak-bapak sebelum saya berarti pesen "Kopi O", karena isinya cuma Ice, Kopi dan Gula.

Akhirnya pertanyaan yang selama saya ini tanyakan tentang apasech Kopi O, akhirnya terjawab.

"KOPI O", adalah Kopi yang tanpa campuran apa-apa, hanya kopi dan gula, dan huruf O diambi dari kata Original yang berarti asli.
Sedangkan, "KOPI C" adalah Kopi dengan campuran gula dan creamer, sehingga C diambil dari kata Creamer.
Begitupun jika kita pesan "Teh O" atau "Teh C", mau pilih dicampur Creamer atau Original saja tanpa campuran apapun.
Keempat menu minuman tersebut bisa disajikan panas ataupun dingin, dua-duanya enak, tapi memang beda harga, iyalah satunya khan ditambah es jadi lebih mahal.

Selain itu kalo di KL, tak lengkap rasanya kalau tidak pesan TOAST, bisa dengan kaya, butter, peanut atau satunya apa saya lupa, rasanya beda dengan yang ada di negara kita, harus dari asalnya memangnya ya biar tahu rasanya.

Waktu mengenyangkan perut sudah selesai, kita lanjut untuk menuju gate P12 tempat pesawat Air Asia terparkir yang akan mengantarkan kami menuju Haneda. Setelah melewati X-RAY sekali lagi yang akhirnya menyita minuman botol kami, yang sesungguhnya botol itu sangat berguna (hiksss,, tapi sudah keburu disita sama pak petugas). Karena toko-toko di sepanjang gate tidak ada yang menjual minuman di botol, entah ini peraturan atau apa saya tidak tau, tapi hampir di semua tempat di penjual makanan di lokasi gate tidak ada yang menjual minuman botol, semua di gelas. Mungkin nech, sudah kerjasama dengan maskapai agar kami membeli minuman di dalam pesawat saja, yang harganya ya begitulah. Tapi mau gimana lagi, tenggorokan sudah kering, dan ketika saya menulis ini sekarang jam 06.00 saya lapar sekali (huwaaaaa,,,, namanya ajah low cost sabar yahhhh,, semuaaa muaa bayarrr).

Lanjut nanti ketika sudah sampek di Hotel, mungkin akan ada lagi cerita menarik. Tapi sebeumnya saya akan membeberkan dulu pengeluaran hari ini, boros sebenere, tapi gimana anaknya laperan sech,, hiksss, (semua saya buat dalam IDR, dengan kurs I RM = IDR 3000)

Sarapan Bubur Laota 60.000
Bakpao 15.000
Greentea Latte Starbuck 30.000
Air Mineral 13.000

Healty Food Chicken Rice 57.000 ( RM 19)
Donnut 21.000 (RM 7)
Kopi O Ice + Kaya Toast 36.000 (RM 12)

to be continued,,
Akhirnya kami menemukan penginapan kami, di daerah oramachi





Komentar